INILAH.COM, Rabat � Maroko, Jumat (6/3), memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Hal ini dilakukan sebagai reaksi atas pernyataan seorang pejabat Iran yang mempersoalkan kedaulatan Bahrain.
“Kerajaan Maroko telah memutuskan untuk menghentikan hubungan diplomatiknya dengan Republik Islam Iran mulai Jumat ini,” Kementerian Luar Negeri Maroko mengatakan dalam pernyataan tiga baris.
Sayangnya, pernyataan itu tidak memberi perincian mengenai alasan penghentian hubungan diplomatik itu. Beberapa pejabat di Rabat mengatakan tindakan itu adalah bagian dari teriakan di antara negara Arab Sunni atas ucapan Iran, yang diperintah Syiah. Iran meragukan Bahrain sebagai negara Arab Teluk merdeka yang diperintah Sunni.
Pada 25 Februari, Rabat telah menarik utusannya untuk memprotes apa yang dikatakan Menlu Iran Taieb Fassi Fihri, sebagai ‘bahasa yang tidak tepat’. Ucapan ini diarahkan terhadap Maroko.
Pernyataan Iran itu dikeluarkan sebagai jawaban atas pesan dukungan yang dikirim oleh Raja Maroko Mohammed kepada Raja Bahrain Hamad bin Isa al Khalifa. Ia menyebut ucapan Iran mengenai kedaulatan Bahrain itu tidak bertanggung jawab.
Menurut laporan media, Ali Akbar Nateg-Nouri, seorang penasihat Pemimpin Spiritual Iran Ayatullah Ali Khamanei, mengatakan bulan lalu, Iran memiliki kedaulatan atas Bahrain.
“Kami menganggap ucapan itu tak masuk akal dan ucapan itu melawan secara mencolok prinsip-prinsip dan kaidah hukum internasional. Juga nilai hidup berdampingan secara damai dan bertetangga baik yang disarankan oleh agama Islam kita yang toleran,” tulis Mohammed kepada Hamad. [*/nuz]
Ya memang iran dan maroko putus hubungan tapi baru baru ini petinggi kuwait mengunjungi iran.
Dari mana sumber berita ini…? Kalau pun benar, kuwait hanyalah negara kecil berpenduduk 350 ribu jiwa yang tidak mewakili sikap negara-negara Arab, maupun Islam yang ada di dunia… Kunjungan seorang petinggi Kuwait ke Iran tidak selalu merupakan dukungan atas revolusi… tapi bisa saja untuk kepentigan bilateral dalam bidang ekonomi, politik, dsb.
Lhaaaa… ya memang iya .Anda pikir hubungan antara iran dan maroko itu hubungan apa-an ?
Apanya yang iya? Anda perlu tahu bahwa Raja Maroko sekarang adalah keturunan Hasan bin Ali, alias Ahlul Bait. Kalau memang Syi’ah benar-benar menghargai Ahlul Bait mestinya tidak sampai putus hubungan… ini menunjukkan bahwa Ada sesuatu dibalik putusnya hubungan mereka… yang jelas mereka sudah faham akan bahaya syi’ah yang revolusioner, karenanya maroko segera memutuskan hubungan dengan Negara pendukung syi’ah terkuat di dunia, yaitu Iran.
Semoga cepat atau lambat Indonesia pun memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran karena tanpa kita sadari Iran ini seperti Penyakit Kanker dalam tubuh Umat Islam, Amin ya Rabb.
Anda selalu berkelit,setiap negara di dunia adalah wajar menjalin hubungan dan memutus hubungan dengan negara lain.banyak kasus semacam itu.Hubungan antara dua negara biasanya akan terjalin dalam beberapa hal yaitu ekonomi sosial dan budaya.Adapun putusnya hubungan antara iran dan maroko yang saya tahu di sebabkan pelajar maroko diiran menjadi syiah.Tapi saya yakin akan dibuka lagi suatu waktu.Adapun hubungan antara iran dan kuwait terjalin atas dasar karena senasib sama-sama pernah diserang irak.Saling mengunjungi antara rakyat kedua negara sudah lama terjalin.
Nah itu dia… Maroko tahu persis apa misi syi’ah sebenarnya… yaitu mengekspor revolusi Iran ke seluruh dunia agar semua kaum muslimin Ahlussunnah berubah menjadi musyrikin Syi’ah. Ahlul Bait hanyalah kedok saja… buktinya? Syi’ah sejak dahulu selalu menghujat Isteri-isteri Nabi (selain Khadijah, karena dia adalah ibunda fathimah)… padahal siapakah Ahlu Bait seseorang jika isterinya saja tidak dianggap ahlu bait? Mungkinkah terjadi Ahlu Bait tanpa suami-isteri??
Intinya, Maroko yang dikepalai oleh Raja yang secara nasab masih bersambung kepada Hasan bin Ali, yaitu keluarga Al Adarisah (jamak dari Idris, salah seorang kakeknya yang mendirikan kerajaan Maroko), tahu bahwa Syi’ah itu membahayakan bila dibiarkan… makanya ia tidak segan-segan memutus hubungan diplomasinya dengan Iran, walaupun mereka mendakwakan cinta kepada Ahlul Bait… karena itu hanya cinta palsu.
Kuwait juga beberapa kali diganyang Syi’ah, dan Syi’ah membentuk sayap milternya di kuwait yang dikenal dengan nama Hizbullah al kuwait, yang pernah melakukan peledakan di dekat Masjidil Haram Makkah tahun 1989, dan menewaskan 1 orang serta mencederai 16 orang lainnya… Alhamdulillah para pelakunya berhasil ditangkap dan memberikan kesaksian, mereka semuanya SYi’ah dan bekerja sama dengan kedutaan Iran dalam hal ini…
Ga’ Percaya khan? Lihat saja disini…
lihat juga video-video yang terkait di sana…
Iran memang licik .
sooo tauuu looo……..
gw berdoa semoga mereka gabung nyerang israil
memang benar anda abu hudzaifah, syiah memang agama diluar islam yang mana sebagian para ulama telah mengeluarkan syiah dari islam karena aqidah mereka yang benar-benar sudah rusak.
sudah sepantasnya Indonesia memutuskan hub diplomasinya terhadap iran yang mana dikuasai oleh orang2 SYIAH yang keji
Setuju sekali, tapi kalo boleh saya tambahkan; syiah yang dianggap keluar dari Islam ialah syiah Rafidhah alias itsna ‘asyariah, alias yang tumbuh subur di Iran, Irak, Lebanon dan juga indonesia. Adapun firqah Zaidiyyah yang ada di Yaman, yang juga termasuk salah satu firqah syi’ah maka setahu saya tidak dianggap keluar dari Islam, namun lebih tepat dikatakan sebagai salah satu dari 73 firqah Islam yang sesat meskipun tidak dikafirkan. Wallaahu a’lam.