Orang beriman, jiwa raganya tidak tersibukkan kecuali oleh satu masalah, yaitu tauhid. Mereka berusaha mati-matian untuk menegakkannya dan menumbangkan kekufuran, meski harus menempuh berbagai cara. Mereka adalah manusia yang menghambakan segenap jiwa raganya untuk Allah ‘azza wa jalla, dan mencita-citakan agar semua orang benar-benar menjadi hamba Allah.
Demikian halnya dengan Sang kekasih Allah, Ibrahim ‘alaihissalaam… Berbagai cara ditempuhnya demi merealisasikan cita-cita nan luhur tersebut. Tak henti-hentinya Beliau mengajak para penyembah berhala itu untuk mengesakan Allah ‘azza wa jalla… terkadang dengan menjelaskan betapa buruknya dosa syirik tersebut, atau mengingatkan mereka kepada Allah ‘azza wa jalla, atau menjelaskan dengan hujjah bahwa seluruh sesembahan tadi adalah batu yang tiada bermanfaat, dan terkadang dengan mengenalkan mereka kepada Allah sebagai satu-satunya ilah yang haq. Demikianlah yang dijelaskan dalam surat Asy Syu’araa’ berikut: (lebih…)