Posts Tagged ‘Urgensi Sunnah’

sunnahSebagai pelengkap dari tulisan sebelumnya, berikut ini adalah wasiat-wasiat berharga dari para salaf yang lebih memperjelas akan pentingnya ittiba’ (mengikuti) dan bahayanya ibtida’ (membuat bid’ah). Sebagian besar mutiara hikmah ini kami nukil dari kitab Al Wajiez fi Aqidatis Salafis Shaleh Ahlissunnah wal Jama’ah, oleh syaikh Abdullah bin Abdil Hamid Al Atsary –hafidhahullah– jilid 1 hal 153-160.

1. Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu :

كُلُّ عِبَادَةٍ لَمْ يَتَعَبَّدْ بِهَا أََصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فلاَ تَتَعَبَّدُوْا بِهَا ؛ فإَِنَّ الأَوَّلَ لَمْ يَدَعْ لِلآخِرِ مَقَالاً ؛ فَاتَّقُوا اللهَ يَا مَعْشَرَ القُرَّاءِ ، خُذُوْا طَرِيْقَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ

(رواه ابن بطة في الإبانة)

“Setiap ibadah yang tidak pernah diamalkan oleh para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, janganlah kalian beribadah dengannya. Karena generasi pertama tak menyisakan komentar bagi yang belakangan. Maka takutlah kepada Allah wahai orang yang gemar beribadah, dan ikutilah jalan orang-orang sebelummu” (Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al Ibanah). (lebih…)

sunnahIkhwati fillah, dalam tulisan lalu saya sempat berbicara tentang kedudukan sunnah menurut sunnah itu sendiri, kemudian saya ikuti dengan contoh sikap para salaf terhadap sunnah Nabi. Nah kali ini, saya akan sebutkan contoh-contoh lainnya yang tak kalah menarik dan penting.

Kita semua tahu bahwa para sahabat adalah generasi yang paling taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Mereka juga sangat antusias dalam mengikuti sunnah Rasulullah hingga sering kali mereka melakukan apa yang beliau lakukan atau meninggalkan apa yang beliau tinggalkan tanpa tanya terlebih dahulu apa alasannya. (lebih…)


Pertanyaan di atas mungkin terkesan biasa, lebih-lebih bagi yang mereka yang mendapat tarbiyah Islam secara baik dan benar. Namun, tahukah Anda bahwa di sana ada berjuta-juta kaum muslimin yang kesulitan untuk menjawab pertanyaan di atas? Benar, terutama mereka yang hanya mengenyam pendidikan umum sejak SD hingga Perguruan Tinggi tanpa mendapat tarbiyah Islamiyyah yang sesuai dengan jenjang pendidikannya. (lebih…)