Arsip untuk Mei, 2009

Posted: 28 Mei 2009 in bantahan, Maulid
Tag:, , ,

mana_dalilnya_2_front_covSyubhat 3:

Ada Apa Dengan Syair Abbas bin Abdil Mutthalib radhiyallaahu ‘anhuma ?

Pada halaman 70, Ustadz Novel mengutip sebuah syair yang konon diucapkan oleh Abbas bin Abdil Mutthalib radhiyallaahu ‘anhuma kepada beliau sepulang dari perang Tabuk. Terjemahan syair itu menurutnya adalah sebagai berikut:

(lebih…)

mana_dalilnya_2_front_covSyubhat 2:

Anjuran Sebagian Salaf Untuk Merayakan Maulid

Dalam bukunya, Ustadz Novel mengutip pendapat sebagian salaf[1]) tentang dianjurkannya maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Setelah merujuk ke sumber aslinya, kami dapati bahwa buku yang jadi rujukan tersebut tidak mencantumkan sama sekali sanad setiap riwayat yang dinukil di sana. Padahal penulis buku itu [2]) hidup pada abad ke 14 Hijriah (wafat th 1310 H), lalu dari mana ia menukil riwayat-riwayat tadi? Tentunya cara seperti ini sangat tidak ilmiah, apalagi untuk menetapkan praktek-praktek ibadah yang tidak ada dalilnya. (lebih…)

sunnahSebagai pelengkap dari tulisan sebelumnya, berikut ini adalah wasiat-wasiat berharga dari para salaf yang lebih memperjelas akan pentingnya ittiba’ (mengikuti) dan bahayanya ibtida’ (membuat bid’ah). Sebagian besar mutiara hikmah ini kami nukil dari kitab Al Wajiez fi Aqidatis Salafis Shaleh Ahlissunnah wal Jama’ah, oleh syaikh Abdullah bin Abdil Hamid Al Atsary –hafidhahullah– jilid 1 hal 153-160.

1. Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu :

كُلُّ عِبَادَةٍ لَمْ يَتَعَبَّدْ بِهَا أََصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فلاَ تَتَعَبَّدُوْا بِهَا ؛ فإَِنَّ الأَوَّلَ لَمْ يَدَعْ لِلآخِرِ مَقَالاً ؛ فَاتَّقُوا اللهَ يَا مَعْشَرَ القُرَّاءِ ، خُذُوْا طَرِيْقَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ

(رواه ابن بطة في الإبانة)

“Setiap ibadah yang tidak pernah diamalkan oleh para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, janganlah kalian beribadah dengannya. Karena generasi pertama tak menyisakan komentar bagi yang belakangan. Maka takutlah kepada Allah wahai orang yang gemar beribadah, dan ikutilah jalan orang-orang sebelummu” (Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al Ibanah). (lebih…)

Salaf… Siapakah Mereka??

Posted: 25 Mei 2009 in Salaf
Tag:,

Kata ‘salaf’ secara bahasa berarti sesuatu yang telah lampau. Berikut ini kami nukilkan definisi ‘salaf’ dari beberapa kamus bahasa Arab yang kredibel [1]) ;

Ibnul Atsir –rahimahullah– mengatakan:

وَقِيْلَ سَلَفُ الإِنْسَانِ مَنْ تَقَدَّمَهُ بِالْمَوْتِ مِنْ آبَائِهِ وَذَوِي قَرَابَتِهِ وَلِهَذَا سُمِّيَ الصَّدْرُ الأَوَّلُ مِنْ التَّابِعِينَ السَّلَفَ الصَّالِحَ. {النهاية في غريب الأثر – (ج 2 / ص 981)}

“Salaf seseorang juga diartikan sebagai siapa saja yang mendahuluinya (meninggal lebih dahulu), baik dari nenek moyang maupun sanak kerabatnya. Karenanya, generasi pertama dari kalangan tabi’in dinamakan As Salafus Shaleh” [2])

Perhatikanlah firman-firman Allah berikut:

“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau…” (Q.S. An Nisa’:22).

(lebih…)

oleh Dr. Raghib As Sirjani

seminar_syiah_semarangMayoritas kaum muslimin menilai bahwa menentukan sikap terhadap Syi’ah adalah sesuatu yang sulit dan membingungkan. Kesulitan ini terpulang kepada banyak hal….

Di antaranya karena kurangnya informasi tentang Syi’ah. Syi’ah menurut mayoritas kaum muslimin adalah eksistensi yang tidak jelas.

Tidak diketahui apa hakikatnya, bagaimana ia berkembang, tidak melihat bagaimana masa lalunya, dan tidak dapat diprediksi bagaimana di kemudian hari… (lebih…)

hassad-al-mujahidin-50

Ikhwati fillah, sebenarnya ada banyak tokoh yang terlewatkan saat kita berbicara tentang Islam di anak benua India. Salah satu dari sekian tokoh tersebut adalah Sultan Mahmud bin Sabaktekin Al Ghaznawi. Beliau termasuk penakluk hebat yang pasukan berkudanya berhasil mencapai India, dan menegakkan panji-panji Islam di sana. Konon luas wilayah yang berhasil ditundukkannya setara dengan jumlah seluruh penaklukkan yang terjadi di masa Amirul Mukminin Umar bin Khatthab ra.

Sederetan gelar disematkan kepadanya oleh Khalifah Abbasiyah kala itu: “Yaminud Daulah… Aminul Millah… Naashirul Haq… Nidhamuddien… dan Kahfud Daulah”. Sungguh, belum pernah sepanjang sejarah ada panglima yang menyandang gelar kehormatan demikian banyak, akan tetapi itulah tokoh kita kali ini, Sultan Mahmud bin Sabaktekin Al Ghaznawy, yang kemudian mendapat tiga gelar tambahan setelahnya, “Muhatthimus Shanam al Akbar” (Penghancur berhala terbesar), “Qaahirul Hind” (Penakluk India) dan (lebih…)

sambungan dari tulisan sebelumnya

Kuburan Baqi'

‘Kematian’… sebuah kata yang tak asing terdengar di telinga kita. Sesuatu yang diyakini seluruh umat manusia… ialah akhir dari kehidupan dunia. Kedatangannya tak pernah diragukan, namun sedikit sekali yang bersiap menyambutnya. Ialah tamu yang datang tanpa permisi dan masuk rumah tanpa basa-basi[1]. Berbagai cara ditempuh manusia demi menghindarinya. Namun… ibarat anak panah yang melesat, ia semakin dekat dan dekat, hingga mencapai sasaran pada waktu dan tempat yang ditentukan, tanpa meleset sedikitpun.

Tak ada seorang pun tahu kapan kematian menjemputnya… ia pun tak tahu di belahan bumi manakah pembaringan terakhirnya. Allah berfirman yang artinya: “Dan tiada seorang jiwa pun yang mengetahui di belahan bumi manakah ia akan mati” (Luqman: 34). Jikalau tempatnya saja tidak diketahui, padahal mereka-reka tempat lebih mudah dari pada waktu, maka jelaslah bahwa waktunya lebih tersembunyi lagi.

Dialah penghancur segala kenikmatan duniawi, dan penghapus segala kepedihannya. Andai saja mati adalah akhir dari segalanya, niscaya ia menjadi primadona bagi setiap jiwa yang merana. Akan tetapi, tak lain ia merupakan pintu pertama dari kehidupan selanjutnya… kesenangan tanpa batas, atau azab yang tak kunjung lepas. (lebih…)

mayat2

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Dzat yang menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian bagi manusia. Shalawat dan salam semoga terlimpah selalu atas Hamba dan Kekasih Allah, Rasulullah Muhammad e beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikut setia mereka.

Selama hidupnya, manusia tentu sering berangan-angan. Perbedaan angan-angan tiap orang tergantung pada lingkungan tempat tinggalnya, pola pikir yang ditanamkan orang tua, dan orang-orang sekelilingnya. (lebih…)

celana ketat

Memakai pakaian ketat hukumnya haram dalam Islam bahkan termasuk dosa besar. Wanita yang mengenakannya terancam tidak akan mencium bau Surga. Dalam hadits shahih Rasulullah saw bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْل النَّار لَمْ أَرَهُمَا : قَوْم مَعَهُمْ سِيَاط كَأَذْنَابِ الْبَقَر ، يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاس ، وَنِسَاء كَاسِيَات عَارِيَات مَائِلَات مُمِيلَات رُءُوسهنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْت الْمَائِلَة ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّة ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحهَا ، وَإِنَّ رِيحهَا لَتُوجَد مِنْ مَسِيرَة كَذَا وَكَذَا

Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya, sekelompok lelaki dengan cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk orang-orang dengannya; dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, mereka lenggak-lenggok ketika berjalan. Di kepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya, sedangkan baunya tercium dari jarak yang jauh.[1]

(lebih…)

india_tajmahal_2003_06_252

Ikhwati fillah, kali ini kita akan beralih sejenak ke India… benar, negeri berpenduduk terbesar kedua di dunia itu dahulu adalah salah satu bumi Islam. Namun sayang kebanyakan dari kita tidak tahu sedikitpun tentang sejarah Islam di sana. Oleh karenanya, kali ini penulis akan mengulas salah seorang tokoh besar dalam sejarah India… beliau adalah salah seorang Raja yang keadilannya jadi buah bibir sepanjang masa. Beliau adalah Sultan Mudhaffar bin Mahmud, salah seorang Raja yang berkuasa di wilayah Ahmedabad India. (lebih…)