Archive for the ‘jihad’ Category

Akhbar Dammaj (baru-updated)

Posted: 11 Desember 2011 in berita, jihad, Salaf, Salafi, Syi'ah

Sabtu (10/12/2011)

Blokade dan tembakan sniper masih berlangsung. Pasukan Rafidhah berdatangan dari San’a, Dzammar, Hajjah, ‘Amran, dll untuk membantu saudara mereka (rafidhah) dalam memerangi apa yg mereka sebut sebagai ‘wahhabiyah’. Namun dunia hanya menonton…

Kemarin, Houtsiyyin menghancurkan saluran telepon pusat, sehingga yang tersisa hanyalah telepon seluler. Ini merupakan langkah kotor yang menunjukkan kegilaan, dan dendam kesumat mereka untuk memutus komunikasi secara total dengan Dammaj. (lebih…)

Dammaj Close-Up

Posted: 8 Desember 2011 in analisa, jihad, Salaf, Salafi, Sunnah, Syi'ah

dari kiri atas ke kanan: mesjid Darul Hadits dan rumah Syaikh Yahya — Gunung tempat bermarkasnya Hutsiyyin dg Tank2 dan Mortir Hawn mereka, jaraknya l.k. 2 Km.

di bawahnya: Asrama Santri plus keluarga mereka

di bawahnya (kanan):  Pemukiman sniper2 Hutsiyyin (berupa rumah2 tingkat 6-7 lantai yg terbuat dari tanah)

Di bawahnya (tepi kanan):  Pegunungan tempat bermarkasnya Hutsiyyin dengan persenjataan berat (jarak l.k. 2 Km).

Sejajar dengannya (kiri): Asrama Santri beserta keluarga mereka.

Pojok kiri bawah: Gunung (jabal) Barraqah yang dijaga oleh para santri (3 panah).

حـــــي على الجهــــاد
نداء من الشيخ يحيى بن علي الحجوري -حفظه الله
بالجهاد في سبيل الله

Hayya ‘alal Jihad (Ayo Berjihad)

Seruan Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri -hafizhahullah- untuk berjihad fi sabilillah

(lebih…)

Berita tambahan hari ini, Jum’at ( 7/1/1433 H):

Akhuna Nasir Al liiby (santri Libya) terkena pecahan mortir kaliber 37 mm di tangan dan pahanya, namun kondisinya alhamdulillah baik-baik saja. (lebih…)

Tulisan berikut adalah himbauan bagi para pemimpin Al Qaeda maupun pengikutnya agar mengubah strategi dan mengoreksi manhaj mereka. Saya yakin bahwa mayoritas harakah islamiyah termasuk para petinggi dan ulamanya, tidak menyetujui cara yang ditempuh Al Qaeda sejak pengumuman dibentuknya Al Jabhah Al ‘Aalamiyyah Liqitaalil Yahuudi was Shaliibiyyiin (Front Internasional dalam Memerangi Yahudi dan Salibis) th 1998. Mereka juga tidak menyetujui berbagai sepak terjang dan peperangan yang dilancarkan oleh Jabhah tersebut. Kalangan yang berilmu di antara mereka lebih menyadari akan adanya berbagai kesalahan syar’i pada serangan-serangan Al Qaeda. Dan semua orang pun tahu betapa besar musibah yang ditimbulkan oleh ‘perang-perang’ ala Al Qaeda tadi terhadap umat Islam dengan berbagai ormasnya.

Hanya saja, massa terbesar dari kelompok yang tidak sependapat dengan Al Qaeda tadi mencukupkan diri dengan sekedar menyatakan ‘tidak bertanggung jawab’ atau ‘tidak setuju’ terhadap tindakan-tindakan Al Qaeda; tanpa menindaklanjuti dengan menasehati, menjelaskan letak kesalahan, atau mengingatkan akan bahaya dari tindakan tersebut. Mereka tidak melakukan hal tersebut boleh jadi karena takut dituduh loyal (berwala’) kepada AS dan para pemerintah yang bersahabat dengannya; atau dalam rangka melampiaskan dendam mereka terhadap AS; atau karena masyarakat menganggap bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menyampaikan nasehat dan penjelasan. Alasan mereka, Al Qaeda dan para pemimpinnya sekarang sedang menghadapi krisis berat, sehingga tidak pantas kalau harus menyebut-nyebut kesalahannya dalam kondisi seperti ini. Apalagi jika mengingat bahwa ‘nasi telah menjadi bubur’, maka sangat sulit atau bahkan mustahil bagi Al Qaeda untuk menyimak nasehat dari seorang yang tulus atau penjelasan dari seorang alim… wajar saja, toh mereka telah menempuh perjalanan cukup jauh dan kehilangan banyak korban bukan? Apalagi setelah menyaksikan bahwa tidak ada jalan lagi bagi mereka setelah Al Qaeda menjadi ‘target’ di mana-mana. Jadi, sama saja bagi mereka antara meneruskan tindakannya ataukah menghentikan. Bukankah setelah terbunuhnya Bin Laden Aiman Adh Dhawahiri langsung menggantikan posisinya sebagai buron nomor wahid di dunia? Ia bukan hanya buronan intelijen AS, tapi juga buronan intelijen internasional… (lebih…)

Lahir tahun 1944, Beliau seorang wanita tangguh yang sorot matanya terpaku pada Baitul Maqdis… padanya terpendam kekuatan seorang laki-laki dan kelembutan seorang wanita. Ia tegar menghadapi penjajahan dengan segala kebengisannya, dan nekat menerjang rintangan yang penuh aral dan duri kaum Zionis, untuk menuju Masjidil Aqsha tanpa takut dan bosan. Ia tak berbeda seperti ibu-ibu Palestina lainnya yang pemberani, yang merelakan buah hati mereka untuk syahid demi membela kehormatan. Beliau seorang mujahidah, da’iyah, dan penulis: Sayyidah Nailah Hasyim Shabri, penulis kitab “Tafsir Al Mubshir Linuuril Qur’an (16 jilid)”, adalah salah seorang murabithah[1] di tanah suci kaum muslimin, Al Quds Palestina. Beliau adalah isteri dari Syaikh Dr. Ikrimah Shabri, Khatib Masjidil Aqsha, mantan Mufti Al Quds dan Kepala “Al Hai’ah Al Islamiyyah Al ‘Ulya” (Lembaga Tinggi Islam) di Al Quds.

(lebih…)

FIQHUL JIHAD (3)

Posted: 21 Februari 2010 in analisa, bantahan, fiqih, jihad, manhaj, Salaf

Dalil-dalil akan permasalahan ini terdapat dalam Al Qur’an, As Sunnah, dan ijma’ para salaf.

Dalil-dalil dari Al Qur’an:

Ayat Pertama

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ [البقرة : 207]

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjual dirinya demi mencari keridhaan Allah…” (Al Baqarah:207).

Disebutkan dalam sebab turunnya ayat ini [1]; bahwa Shuhaib t ketika itu sedang berhijrah dari Mekkah ke Madinah mendatangi Nabi e, maka orang-orang musyrikpun mencegatnya sedang ia seorang diri. Maka ia pun mengambil busur dan panahnya seraya berkata: “Demi Allah, siapa saja yang mendekat dari kalian pasti kupanah!” dan ia bersikeras untuk melawan mereka sendirian… kemudian katanya: “Kalau kalian ingin mengambil hartaku di Mekkah, maka ambillah oleh kalian; dan aku akan menunjukkan di mana tempatnya…”. Akhirnya Shuhaib tiba di Madinah dan bertemu Rasulullah e, maka sambut beliau: “Alangkah beruntungnya perniagaanmu wahai Abu Yahya (sapaan akrab Shuhaib t)”.

Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya, bahwa ada seseorang yang menyerang musuh sendirian, lalu orang-orang mengatakan: “Dia menjerumuskan dirinya pada kebinasaan”. Maka kata Umar t : “Sekali-kali tidaklah demikian, bahkan dia termasuk orang yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjual dirinya demi mencari keridhaan Allah, dan sesungguhnya Allah itu amat penyayang terhadap hamba-hamba-Nya” (Al Baqarah:207) [2]. (lebih…)

Mukaddimah Penulis

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah yang kami senantiasa memuji, minta tolong, dan minta ampun kepada-Nya; sebagaimana kami senantiasa berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kami dan kejelekan amalan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah maka tak seorang pun bisa menyesatkannya; dan barangsiapa disesatkan oleh Allah maka tak seorang pun yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah melainkan Allah; dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad e adalah hamba Allah dan utusan-Nya; yang diutus kepada manusia dengan membawah petunjuk dan agama yang haq, agar Allah memenangkan agama itu diatas seluruh agama lainnya, dan cukuplah Allah sebagai saksinya. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam-Nya kepada beliau.

‘Amma ba’du:

Ini merupakan suatu masalah yang perlu diketahui oleh kaum mukminin pada umumnya, dan khususnya para mujahidin; meskipun iman itu sendiri tidak akan sempurna tanpa adanya jihad[1]. Sebagaimana firman Allah ta’ala: (lebih…)

Mukaddimah muhaqqiq

Segala puji bagi Allah yang kami senantiasa memuji, minta tolong, dan minta ampun kepada-Nya; sebagaimana kami senantiasa berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kami dan kejelekan amalan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah maka tak seorang pun bisa menyesatkannya; dan barangsiapa disesatkan oleh Allah maka tak seorang pun yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah melainkan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya; dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Amma ba’du: inilah kitab baru dan karya nan berharga yang diterbitkan untuk pertama kalinya; tulisan Al ‘Allaamah, Seorang mujahid yang Qur’ani dan rabbani; Syaikhul Islam wal muslimin, Abul ‘Abbas Ahmad ibnu Taimiyyah rahimahullah. Kami persembahkan karya ini kepada kaum muslimin di sebuah zaman, yang mana kaum muslimin amat membutuhkan keberanian dan pengorbanan, untuk maju dan tegar dalam menghadapi serangan keras kaum zionis yang menyimpan dendam kesumat terhadap Islam dan kaum muslimin. (lebih…)