Dalil-dalil akan permasalahan ini terdapat dalam Al Qur’an, As Sunnah, dan ijma’ para salaf.
Dalil-dalil dari Al Qur’an:
Ayat Pertama
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ [البقرة : 207]
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjual dirinya demi mencari keridhaan Allah…” (Al Baqarah:207).
Disebutkan dalam sebab turunnya ayat ini [1]; bahwa Shuhaib t ketika itu sedang berhijrah dari Mekkah ke Madinah mendatangi Nabi e, maka orang-orang musyrikpun mencegatnya sedang ia seorang diri. Maka ia pun mengambil busur dan panahnya seraya berkata: “Demi Allah, siapa saja yang mendekat dari kalian pasti kupanah!” dan ia bersikeras untuk melawan mereka sendirian… kemudian katanya: “Kalau kalian ingin mengambil hartaku di Mekkah, maka ambillah oleh kalian; dan aku akan menunjukkan di mana tempatnya…”. Akhirnya Shuhaib tiba di Madinah dan bertemu Rasulullah e, maka sambut beliau: “Alangkah beruntungnya perniagaanmu wahai Abu Yahya (sapaan akrab Shuhaib t)”.
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya, bahwa ada seseorang yang menyerang musuh sendirian, lalu orang-orang mengatakan: “Dia menjerumuskan dirinya pada kebinasaan”. Maka kata Umar t : “Sekali-kali tidaklah demikian, bahkan dia termasuk orang yang disebut oleh Allah dalam firman-Nya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjual dirinya demi mencari keridhaan Allah, dan sesungguhnya Allah itu amat penyayang terhadap hamba-hamba-Nya” (Al Baqarah:207) [2]. (lebih…)