Posts Tagged ‘musuh’

حـــــي على الجهــــاد
نداء من الشيخ يحيى بن علي الحجوري -حفظه الله
بالجهاد في سبيل الله

Hayya ‘alal Jihad (Ayo Berjihad)

Seruan Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuri -hafizhahullah- untuk berjihad fi sabilillah

(lebih…)

Jika kita ke toko buku, terkadang tertarik dengan suatu buku. Namun jangan tergesa-gesa dahulu untuk membelinya. Lihat dulu pengarangnya. Apakah dari Ahlus Sunnah wal jama’ah atau bukan. Kalo perlu, lihat juga penerjemahnya (untuk yang bahasa Indonesia) dan penerbitnya. Jangan sampai kita salah di dalam memilih buku.
Pada kesempatan ini kami bawakan daftar buku-buku syiah yang kami dapatkan dari situs salah satu yayasan syiah di Yogyakarta.
Maksud kami ini tidak lain dan tidak bukan agar kita tidak tersesat dalam memilih buku. Kita tahu dan belajar kejelekan bukan untuk kita amalkan tapi untuk kita jauhi. (lebih…)

Mukaddimah Penulis

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah yang kami senantiasa memuji, minta tolong, dan minta ampun kepada-Nya; sebagaimana kami senantiasa berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kami dan kejelekan amalan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah maka tak seorang pun bisa menyesatkannya; dan barangsiapa disesatkan oleh Allah maka tak seorang pun yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tiada ilah melainkan Allah; dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad e adalah hamba Allah dan utusan-Nya; yang diutus kepada manusia dengan membawah petunjuk dan agama yang haq, agar Allah memenangkan agama itu diatas seluruh agama lainnya, dan cukuplah Allah sebagai saksinya. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam-Nya kepada beliau.

‘Amma ba’du:

Ini merupakan suatu masalah yang perlu diketahui oleh kaum mukminin pada umumnya, dan khususnya para mujahidin; meskipun iman itu sendiri tidak akan sempurna tanpa adanya jihad[1]. Sebagaimana firman Allah ta’ala: (lebih…)

INILAH.COM, Jakarta – Petugas pengawasan dan pelayanan bea cukai di tipe madya Bandara Soekarno Hatta dalam dua hari mengagalkan penyelundupan narkoba berjenis sabu senilai 184, 121 miliar.

Kepala Kantor PPBC, Bahaduri Wijayanta, Rabu (21/10), mengatakan pihaknya mengamankan 10 tersangka yang berwarga negaraan Iran. 8 diantaranya adalah wanita. Ironisnya lagi, enam diantara 8 wanita tersebut mengenakan jilbab.

Dijelaskannya, awalnya Senin 19 Oktober 2009 sekitar pukul 15.05 WIB petugas mengamankan 3 WN Iran, masing-masing berinisial MRN, KMS, dan MS yang tiba dengan pesawat Malaysia Airlines MH 721. Dari tangan ketiganya, ditemukan 15 bungkus sabu dengan berat 9872 gram yang disembunyi dalam 15 bungkus di kemasan makanan jadi. “Estimasinya senilai 21, 718 miliar,” ujarnya.

(lebih…)

Sekitar tahun 80-an, banyak orang-orang yang menamakan anaknya dengan Ayatullah dan Al Khomeini, salah satunya adalah teman SD saya yang namanya Ramatullah Al Khomeini. Entah berapa banyak kaum muslimin yang terkagum-kagum dengan sosok ‘Khomeini’ sebagai pemimpin revolusi Iran. Kekaguman tersebut sebenarnya bisa dimaklumi mengingat banyaknya orang yang tertipu sejak dahulu oleh sosok kakek tua dengan jenggot putih lebat yang “Zuhud” ini. Kekaguman yang sama juga pernah terjadi pada sosok Saddam Hussein saat perang teluk tahun 90-an meletus. Bahkan saya masih ingat sebuah pemberitaan di salah satu stasiun televisi bahwa ada sekitar 300-an bayi yang lahir dinamakan Saddam Hussein, dan semua bayi tersebut adalah orang Indonesia!

Demikianlah karakter bangsa kita yang demikian latah dan mudah bersimpati. Sekali lagi itu bisa dimaklumi mengingat Indonesia sendiri adalah bukan negara Islam, namun negara Pancasila dan UUD ’45. Artinya, meski mayoritas rakyat Indonesia adalah muslimin Ahlussunnah bermadzhab Syafi’i, akan tetapi mereka rata-rata jahil terhadap pokok-pokok ajaran Ahlussunnah itu sendiri. Ini merupakan salah satu buah manis dari sekulerisme yang diadopsi dalam pendidikan-pendidikan di sekolah Negeri selama ini.

Saya berkata demikian karena saya sendiri pernah mengenyam pendidikan Negeri selama enam tahun. Hasilnya? Ya beginilah… tidak bisa mengenali yang hak dari yang batil, dan tidak membedakan mana kawan dan mana lawan… kalau saja Allah tidak berkenan memberi hidayah kepada saya hingga tergerak untuk mempelajari agama lebih dalam dari sumber yang otentik.

Salah satu fitnah besar yang melanda kaum muslimin di era 80-an adalah fitnah Revolusi Iran. Bagaimanakah hakikat revolusi Iran tersebut? Siapakah tokoh-tokohnya? Benarkah Iran adalah negara Islam? Insya Allah kami akan mencoba memberikan jawaban atas itu semua melalui tulisan ini. Dan perlu diketahui, bahwa dalam menulis artikel ini saya banyak merujuk kepada sebuah buku yang ditulis oleh mantan orang dekatnya Khomeini, yaitu DR. Musa Al Musawi. Beliau adalah mantan tokoh Syi’ah yang kemudian taubat setelah mengetahui berbagai kesesatan dan kebobrokan ajaran Syi’ah. Beliau sendiri telah menulis beberapa buku tentang hal itu, dan mengalami beberapa percobaan pembunuhan karenanya. Yang terbaru dari tulisan-tulisan beliau adalah kitab Ats Tsaurah Al Baa-isah, yang tak lain adalah buku yang kami maksud.

Tulisan ini adalah sebagian kecil dari apa yang beliau paparkan dengan sangat indah dan ilmiah tentang Revolusi Iran, yang insya Allah jika tersisa waktu, saya akan menerjemahkannya secara keseluruhan. (lebih…)

Musuh Utama Syi’ah

Posted: 17 Juni 2009 in bantahan, Syi'ah
Tag:, , , ,

Memang, sekarang kita hidup di zaman yang penuh fitnah. Bukan zamannya yang salah, tapi manusia-nya yang membuat fitnah. Salah satu fitnah terbesar zaman ini adalah fitnah firqah-firqah sesat yang demikian gencar mendakwahkan ajaran sesat mereka. Entah dengan mengusung syi’ar-syi’ar menarik seperti ‘mengikuti ahlul bait’, atau ‘anti AS dan Isarel’, atau yang lainnya.

Di antara firqah sesat yang paling gencar berdakwah saat ini adalah Syi’ah Imamiah Itsna Asyariah yang mendapat dukungan dari Iran. Mereka tahu benar bahwa orang Indonesia memiliki ciri khas mudah dipengaruhi, apalagi bila ada iming-iming harta dan ‘wanita’ (baca: mut’ah). Mereka membuka kesempatan bagi mahasiswa Indo untuk belajar ke Qom, Iran… semuanya memang tidak pakai duit, tapi ada harga mahal yang harus dibayar setelah dia belajar ke sana… (lebih…)